KEAGUNGAN BULAN PUASA

|

“Barang siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Alloh SWT mengharamkan jasaadnya disentuh api neraka…” (Nabi SAW).

1. Firman Alloh SWT., artinya :

(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (Q.S. Al-Baqarah : 185)

2. Sabda Nabi Besar Muhammad SAW., artinya :

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dari Salman R.A., ujarnya : “Rosululloh SAW pada hari terakhir bulan sya’ban berkhutbah di hadapan kami, maka beliau bersabda ; “Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan didatangi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Alloh telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tambahan amal yang sangat utama. Barang siapa mendekatkan dirinya kepada Alloh SWT dengan sutau pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di bulan yang lain. Dan barangsiapa menunaikan suatu fardhu di dalam bulan Ramadhan, samalah dia dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan yang lain.

Ramadhan itu adalah bulan sabar. Sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan bulan Alloh menambahkan rezki para mukmin di dalamnya. Barangsiapa memberi makan berbuka di dalamnya kepada seseorang yang berpuasa, adalah demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan berbuka puasa, baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakan puasa itu. Tanpa sedikitpun berkurang.

Para sahabat bertanya : “Ya Rosululloh, tidaklah kami semua memiliki makanan berbuka puasa itu untuk orang yang berbuka”. Maka bersabda Rosululloh SAW ; “Alloh SWT memberikan pahala itu kepada orang yang memberikan sebutir korma. Atau seteguk air. Atau sehirup susu. Dialah bulan yang permulaannya rahmat. Pertengahannya ampunan. Dan akhirnya memerdekakan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari hamba sahaya, niscaya Alloh mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka. Karena itu banyakanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan. Dua perkara untuk kamu menyenangkan Tuhanmu. Dan dua perkara lagi untuk kamu yang sangat menghajatinya. Dua perkara yang kamu lakukan untuk menyenangkan Alloh ialah mengakui dengan sesungguhnya, bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Alloh dan mohon ampun pada-Nya. Dua perkara lagi yang kamu sangat membutuhkannya, ialah mohon surga dan berlindung dari neraka. Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, niscaya Alloh SWT memberi minum kepadanya dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya sehingga ia masuk ke dalam surga”.

Marhaban ya Ramadha…, marhaban ya muthohharun… ; Selamat datang hei Ramadhon, selamat datang hei bulan yang mensucikan, selamat datang hei bulan yang dirindukan… (Allohumma baariklanaa fie rojaba wa sya’bana, wa ballighnaaa ramadhan ; Ya Alloh berkahilah Kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah Kami ke bulan Ramadhon)***

Adalah Rosululloh SAW yang membiasakan membaca do’a di atas, layaknya menyambut kedatangan tamu agung yang dinantikan, bulan Suci Romadhon, bulan penuh berkah dan ampunan. Ini teks Do’a Mapag Ramadhan : Klik doa-romadon5

 

©2009 ceklist | Template Blue by TNB